FOKUS KUDUS – Memanasi kendaraan sudah menjadi rutinitas sebagian masyarakat sebelum dikendarai. Namun, apakah ini masih relevan jika diaplikasikan saat ini?
Faktanya, masih banyak dari masyarakat yang menyalakan kendaraan beberapa menit sebelum dibawa untuk beraktivitas.
Hal ini pun dilatarbelakangi oleh sejumlah alasan. Salah satunya, memanaskan mesin motor/mobil dapat membantu komponen mesin terlumasi oli secara sempurna.
Ketika pelumas sudah bekerja, komponen logam yang saling bergesekan tidak mudah mengalami keausan.
Di samping itu, kebiasaan memanasi kendaraan sebelum dijalankan bermanfaat untuk meminimalkan kebocoran kompresi.
Baca Juga: Yakin Pertamax Lebih Irit dari Pertalite? Cek Faktanya Berikut Ini!
Seperti diketahui bahwa beberapa komponen mesin sengaja dibuat tidak presisi. Dan komponen tersebut baru bisa presisi ketika terkena panas.
Presisinya komponen ini membuat kebocoran kompresi dapat dicegah. Pada akhirnya, tenaga yang dikeluarkan oleh mesin dapat tersalurkan secara optimal.
Lantas, apakah ini benar adanya?
Tidak ada kata benar dan salah untuk kebiasaan tersebut. Tetapi, kebiasaan ini memang terkadang membantu kendaraan agar lebih mudah dinyalakan.
Sederhananya, kendaraan lebih siap untuk dioperasikan. Khususnya bila sebelumnya kontak dengan hujan yang teramat deras.
Meskipun begitu, kebiasaan ini tidak perlu dilakukan pada kendaraan keluaran baru. Mitos tersebut bisa ditinggalkan.
Alasannya, pabrikan sudah mengembangkan sebuah teknologi yang lebih canggih. Teknologi ini telah disematkan sebagai pembaharuan untuk memberikan pengalaman lebih baik pada setiap pengguna.
Contohnya ketika kunci mobil diputar dalam posisi ON, sebenarnya pompa oli sudah bekerja otomatis.
Artinya, oli sudah mulai siap untuk melumasi komponen mesin. Jadi, tidak perlu lagi pemilik kendaraan untuk memanaskan kendaraannya lagi.