FOKUS KUDUS – Di tengah masyarakat, cukup banyak yang memandang jika pertamax lebih irit dibandingkan dengan Pertalite. Apakah benar adanya?
Faktanya justru tidak seperti itu. Bisa jadi, pertalite malah lebih boros pemakaiannya jika dibandingkan dengan pertamax.
Boros tidaknya pemakaian bahan bakar ini amat bergantung pada kendaraan itu sendiri. Maksudnya, bergantung pada kesesuaian bahan bakar dengan kendaraannya.
Karena kenyataannya, pabrikan sudah mengatur sistem permesinan tersebut dengan jenis bahan bakar yang akan digunakan.
Contoh kasusnya, kendaraan yang dirancang untuk menggunakan pertalite tentu cocoknya dengan pertalite. Ketika bahan bakarnya diubah menjadi pertamax, tentu BBM ini tidak bisa dinilai lebih irit.
Baca Juga: Kenali Jarak Aman Berkendara Agar Mudik ke Kampung Halaman Lebih Aman
Sedangkan bila kendaraan sudah dirancang untuk menggunakan pertamax, maka penggunaan Pertalite akan lebih boros.
Alasannya, nilai oktannya lebih rendah yang membuat sistem pengapiannya harus lebih baik.
Apabila tidak dilakukan perubahan seperti timing pengapian, mesin kendaraan tidak dapat melakukan pembakaran secara sempurna.
Ini bisa ditandai dengan munculnya suara pada mesin. Bahkan, kendaraan terasa tidak bertenaga dan brebet.
Untuk menjawab kondisi ini, Anda perlu mengenali minimal dari siklus pembakaran yang terjadi di dalam ruang bakar.
Supaya terjadi pembakaran sempurna, diperlukan gerakan piston yang sesuai timing dengan loncatan bunga api dari busi.
Normalnya, bahan bakar akan masuk ke dalam ruang bakar ketika piston melakukan gerakan menghisap ke arah bawah.
Sebelum piston naik ke titik teratas, busi akan mengeluarkan bunga api yang membuat bahan bakar yang sudah diproses terbakar dalam beberapa millisecond.
Ketepatan waktu pembakaran memungkinkan tenaga yang dihasilkan dapat menekan piston ke bawah lagi. Kemudian, piston akan naik lagi untuk mengeluarkan sisa pembakaran di ruang bakar.