Imam Al-Ghazali dan muridnya

- Selasa, 19 September 2023 | 18:00 WIB
fokus kudus (jepara )
fokus kudus (jepara )

FOKUS KUDUS - Teks Khotbah Jumat:  Imam Al-Ghazali dan muridnya
 
ﺇِﻥَّ ﺍﻟْﺤَﻤْﺪَ ﻟِﻠَّﻪِ، ﻧَﺤْﻤَﺪُﻩُ ﻭَﻧَﺴْﺘَﻌِﻴْﻨُﻪُ ﻭَﻧَﺴْﺘَﻐْﻔِﺮُﻩُ، ﻭَﻧَﻌُﻮْﺫُ ﺑِﺎﻟﻠﻪِ ﻣِﻦْ ﺷُﺮُﻭْﺭِ ﺃَﻧْﻔُﺴِﻨَﺎ ﻭَﻣِﻦْ ﺳَﻴِّﺌَﺎﺕِ ﺃَﻋْﻤَﺎﻟِﻨَﺎ
ﻣَﻦْ ﻳَﻬْﺪِﻩِ ﺍﻟﻠﻪُ ﻓَﻼَ ﻣُﻀِﻞَّ ﻟَﻪُ ﻭَﻣَﻦْ ﻳُﻀْﻠِﻞْ ﻓَﻼَ ﻫَﺎﺩِﻱَ ﻟَﻪُ .
ﻭَﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥْ ﻻَ ﺇِﻟَﻪَ ﺇِﻻَّ ﺍﻟﻠﻪُ ﻭَﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥَّ ﻣُﺤَﻤَّﺪًﺍ ﻋَﺒْﺪُﻩُ ﻭَﺭَﺳُﻮْﻟُﻪُ
ﻻَ ﻧَﺒِﻲَّ ﻭَﻻَ ﺭَﺳُﻮْﻝَ ﺑَﻌْﺪَﻩُ، ﺭَﺏِّ ﺍﺷْﺮَﺡْ ﻟِﻲْ ﺻَﺪْﺭِﻱْ
ﻭَﻳَﺴِّﺮْ ﻟِﻲْ ﺃَﻣْﺮِﻱْ ﻭَﺍﺣْﻠُﻞْ
ﻋُﻘْﺪَﺓً ﻣِﻦْ ﻟِﺴَﺎﻧِﻲْ ﻳَﻔْﻘَﻬُﻮْﺍ ﻗَﻮْﻟِﻲْ .
ﺍﻟﻠﻬُﻢَّ ﺻَﻞِّ ﻭَﺳﻠﻢ ﻭﺑﺎﺭﻙ ﻋﻠﻰ ﺳﻴﺪﻧﺎ ﻭﺣﺒﻴﺒﻨﺎ ﻣﺤﻤﺪ ﻭﻋﻠﻰ
ﺍﻟﻪ ﻭﺍﺻﺤﺎﺑﻪ ﻭﻣﻦ ﺗﺒﻌﻬﻢ ﺑﺎﺣﺴﺎﻥ ﺍﻟﻰ ﻳﻮﻡ ﺍﻟﺪﻳﻦ
ﻓﻴﺎﻋﺒﺎﺩ ﺍﻟﻠﻪ ﺃﻭﺻﻴﻜﻢ ﻭﺇﻳﺎﻱ ﺑﺘﻘﻮﻯ ﺍﻟﻠﻪ ﻓﻘﺪ ﻓﺎﺯ ﺍﻟﻤﺘﻘﻮﻥ,
ﻭﻗﺎﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻓﻰ ﺍﻟﻘﺮﺃﻥ ﺍﻟﻌﻈﻴﻢ
ﻛُﻞُّ ﻧَﻔْﺲٍ ﺫَﺍﺋِﻘَﺔُ ﺍﻟْﻤَﻮْﺕِ ۗ ﻭَﺇِﻧَّﻤَﺎ ﺗُﻮَﻓَّﻮْﻥَ
ﺃُﺟُﻮﺭَﻛُﻢْ ﻳَﻮْﻡَ ﺍﻟْﻘِﻴَﺎﻣَﺔِ ۖ
ﻓَﻤَﻦ ﺯُﺣْﺰِﺡَ ﻋَﻦِ ﺍﻟﻨَّﺎﺭِ ﻭَﺃُﺩْﺧِﻞَ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔَ ﻓَﻘَﺪْ ﻓَﺎﺯَ ۗ
ﻭَﻣَﺎ ﺍﻟْﺤَﻴَﺎﺓُ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﺇِﻟَّﺎ ﻣَﺘَﺎﻉُ ﺍﻟْﻐُﺮُﻭﺭِ
Hadirin Jama’ah Jum’ah yang berbahagia.
Marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan nikmat kepada kita semua, sehingga kita dapat menunaikan ibadah sholat jum’at berjama’ah di masjid yang mulia ini.
Sholawat serta salam semoga terlimpahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW.
Yang mengharap dengan izin Allah agar kita kelak mendapat syafa’atNya, Amin ya rabbal ‘alamin.
Jama’ah jumat yang berbahagia
Dalam khutbah kali ini saya hendak mengisahkan sebuah cerita diskusi antara Imam Al-Ghazali yang bertanya kepada muridnya.
Ada enam pertanyaan yang sangat bagus untuk kita simak nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
Yang pertama :
Suatu ketika Imam Al Ghozali berkumpul dengan murid-muridnya. Lalu Imam Al Ghazali bertanya. Wahai murid-muridku sekalian, Apa yang paling dekat dengan diri kita?
Murid-muridnya menjawab orang tua,guru,kawan,dan sahabatnya.
Imam Ghazali menjelaskan semua jawaban itu benar. Tetapi ada yang lebih benar. Yang dekat dengan kita ialah “KEMATIAN”.
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ .
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati.
(Ali Imran 185)
Kematian adalah sesuatu yang tiada seorang pun tahu kapan ia akan datang. Karena itu manusia harus selalu bersiap diri menghadapinya. Terkadang kita merasa bahwa kematian masih jauh , padahal ia dekat dalam kenyataannya. Janganlah kita lengah dalam memahami hal ini, jangan sekali-kali merasa diri kita jauh dari mati, karena itu membuat kita besar hati. Justru kerahasiaannya harus kita maknai bahwa mati bisa terjadi kapan saja dan dimana saja tanpa adanya peringatan dari-Nya. Inilah yang hendak disampaikan oleh Al-Ghazali kepada murid-muridnya.
Yang kedua :
Apa yang paling jauh?
Murid -muridnya menjawab “negara Cina, bulan, matahari
Lalu Imam Ghazali menjelaskan bahwa semua itu benar. Tapi yang lebih benar yaitu “MASA LALU”. Walau dengan cara apapun kita tidak dapat kembali ke masa lalu. Oleh sebab itu kita harus menjaga hari ini dan hari-hari yang akan datang dengan perbuatan yang sesuai dengan ajaran Agama.
Ini tepat dengan sebuah hadits yang menganjurkan bahwa kehidupan kita hari ini harus jauh lebih baik dari kemaren, dan hari esok harus lebih baik dari hari ini. Jika difikir lebih dalam, maka yang perlu diperhatikan adalah waktu. Waktu tidak akan datang dua kali, sekali kita bertindak kesalahan kita tidak bisa merevisinya lagi. kita hanya bisa bertobat dan berharap pengampunan dari-Nya.
Yang ketiga :
Lalu Imam Ghazali “Apa yang paling besar. Murid-muridnya menjawab “gunung, bumi dan matahari”.
Jawaban itu benar kata Imam Ghazali. Tapi yang lebih besar yaitu “NAFSU”
Nafsu adalah hal penentu pada diri manusia. Ingin bahagia yang hakiki? Kendalikanlah nafsumu, ingin celaka selamanya? Turutilah nafsumu… pengendalian nafsu adalah kunci dalam hidup ini. Itulah pesan tersembunyi dari Imam al-Ghazali bahwa nafsu adalah hal paling besar, dan hal yang paling menentukan.
Yang keempat :
“Apa yang paling berat ?
”. Murid-murid Ada yang menjawab “besi dan batu”.
Jawaban itu benar, kata Imam Ghazali, tapi ada yang lebih berat ialah “MEMEGANG AMANAH”
إِنَّا عَرَضْنَا الْأَمَانَةَ عَلَى السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَالْجِبَالِ فَأَبَيْنَ أَن يَحْمِلْنَهَا وَأَشْفَقْنَ مِنْهَا وَحَمَلَهَا الْإِنسَانُ ۖ إِنَّهُ كَانَ ظَلُومًا جَهُولًا
Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh.
(Al Ahzab 72).
Tumbuh-tumbuhan, binatang, gunung, dan malaikat semua tidak mampu ketika Allah SWT meminta mereka untuk menjadi kalifah (pemimpin) di dunia ini.
Tetapi manusia dengan sombongnya menyanggupi permintaan Allah SWT, sehingga banyak dari manusia masuk ke neraka karena ia tidak dapat memegang amanahnya.
Jama’ah jumat yang saya hormati.
Pertanyaan yang kelima.
Apa yang paling ringan di dunia ini?
Ada yang menjawab “kapas, angin, debu dan daun-daunan”.
Semua itu benar kata Imam Ghazali, tapi yang paling ringan di dunia ini adalah meninggalkan Sholat. Gara-gara pekerjaan kita meninggalkan sholat, gara-gara melihat tv kita meninggalkan sholat.
Kita harus ingat bahwa sholat adalah hal pertama yang ditanyakan Allah kepada manusia. Dan sholat adalah kewajiban terpenting di dunia ini. Namun anenya, meski demikian sholat adalah hal termudah yang sering dilewatkan oleh orang-orang muslim? Ringan sekali untuk melewatinya.
Yang keenam :
Apakah yang paling tajam di dunia ini?
Murid-muridnya menjawab dengan serentak, “pedang”. Benar kata Imam Ghazali, tapi yang paling tajam adalah “LIDAH MANUSIA” Karena melalui lidah, Manusia selalunya menyakiti hati dan melukai perasaan saudaranya sendiri.
Ingatlah sebuah hadits yang menerangkan:
المُسْلِمُ مَنْ سَلِمَ المُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ
seorang muslim adalah orang bisa menjaga orang muslim lainnya dari lisannya dan tangannya.
Akhirnya, di penghujung khotbah ini saya mengajak diri saya dan jama’ah sekalian bila ada waktu sering-seringlah merenung bahwa mati akan segera menjemput kita, insyaallah diri kita akan termotifasi untuk mengendalikan nafsu, menjalankan sholat, menjaga lidah dan memegang amanah.
بَارَكَ الله لِى وَلَكُمْ فِى اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ, وَنَفَعَنِى وَإِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذْكُرَ الْحَكِيْمَ وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ وَاِنَّهُ هُوَالسَّمِيْعُ العَلِيْمُ, وَأَقُوْلُ قَوْلى هَذَا فَاسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم
Khutbah 2
ﺍَﻟْﺤَﻤْﺪُ ﻟِﻠَّﻪِ ﺍﻟَّﺬِﻱْْ ﻫَﺪَﺍﻧَﺎ ﻟِﻬَﺬَﺍ ﻭَﻣَﺎ ﻛُﻨَّﺎ ﻟِﻨَﻬْﺘَﺪِﻱَ ﻟَﻮْ ﻻَ ﺃَﻥْ ﻫَﺪَﺍﻧَﺎ ﺍﻟﻠﻪُ. ﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥَّ ﻻَ ﺇِﻟَﻪَ ﺇِﻻَّ ﺍﻟﻠﻪُ ﻭَﺣْﺪَﻩُ ﻻَ ﺷَﺮِﻳْﻚَ ﻟَﻪُ ﻭَﻻَ ﻧَﻌْﺒُﺪُ ﺇِﻻَّ ﺇِﻳَّﺎﻩُ ﻭَﻧَﺤْﻦُ ﻟَﻪُ ﻣُﺨْﻠِﺼُﻮْﻥَ . ﻭَﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥَّ ﻣُﺤَﻤَّﺪًﺍ ﻋَﺒْﺪُﻩُ ﻭَﺭَﺳُﻮْﻟُﻪُ ﻭَﻧَﺤْﻦُ ﻟَﻪُ ﺗَﺎﺑِﻌُﻮْﻥَ
ﺃَﻣَّﺎ ﺑَﻌْﺪُ؛ ﻓَﻴَﺎ ﻋِﺒَﺎﺩَ ﺍﻟﻠﻪِ،ﺃُﻭْﺻِﻴْﻜُﻢْ ﻭَﻧَﻔْﺴِﻲْ ﺑِﺘَﻘْﻮَﻯ ﺍﻟﻠﻪِ ﻓِﻲ ﺍﻟﺴِّﺮِ ﻭَﺍﻟْﻌَﻠَﻦَ، ﻓَﺎﺗَّﻘُﻮﺍ ﺍﻟﻠﻪَ ﺣَﻖَّ ﺗُﻘَﺎﺗِﻪِ ﻭَﺃَﻃِﻴْﻌُﻮْﻩُ ﻭَﺍﻟﺮَّﺳُﻮْﻝَ ﻟَﻌَﻠَّﻜُﻢْ ﺗُﻔْﻠِﺤُﻮْﻥَ. ﻭَﺍﻋْﻠَﻤُﻮْﺍ ﺃَﻳَّﻬُﺎَ ﺍﻟْﻤُﺆْﻣِﻨُﻮْﻥَ، ﺃَﻥَّ ﺍﻟﻠﻪَ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ ﺻَﻠَّﻰ ﻋَﻠَﻰ ﻧَﺒِﻴِّﻪِ ﺗَﻘْﺪِﻳْﻤًﺎ ﻭَﺑَﺪَﺃَ ﺑِﻨَﻔْﺴِﻪِ ﺗَﻌْﻠِﻴْﻤًﺎ، ﻭَﻗَﺎﻝَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﺰَّ ﻭَﺟَﻞَّ : ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠﻪَ ﻭَﻣَﻼَﺋِﻜَﺘَﻪُ ﻳُﺼَﻠُّﻮْﻥَ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲِّ، ﻳَﺎ ﺃَﻳُّﻬﺎَ ﺍﻟَّﺬِﻳْﻦَ ﺀَﺍﻣَﻨُﻮْﺍ ﺻَﻠُّﻮْﺍ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠِّﻤُﻮْﺍ ﺗَﺴْﻠِﻴْﻤًﺎ. ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺻَﻞِّ ﻋَﻠَﻰ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺁﻝِ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﻛَﻤَﺎ ﺻَﻠَّﻴْﺖَ ﻋَﻠَﻰ ﺇِﺑْﺮَﺍﻫِﻴْﻢَ ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺁﻝِ ﺇِﺑْﺮَﺍﻫِﻴْﻢَ، ﺇِﻧَّﻚَ ﺣَﻤِﻴْﺪٌ ﻣَﺠِﻴْﺪٌ . ﻭَﺑَﺎﺭِﻙْ ﻋَﻠَﻰ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺁﻝِ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﻛَﻤَﺎ ﺑَﺎﺭَﻛْﺖَ ﻋَﻠَﻰ ﺇِﺑْﺮَﺍﻫِﻴْﻢَ ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺁﻝِ ﺇِﺑْﺮَﺍﻫِﻴْﻢَ، ﺇِﻧَّﻚَ ﺣَﻤِﻴْﺪٌ ﻣَﺠِﻴْﺪٌ .
ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺍﻏْﻔِﺮْ ﻟِﻠْﻤُﺆْﻣِﻨِﻴْﻦَ ﻭَﺍﻟْﻤُﺆْﻣِﻨَﺎﺕِ ﻭَﺍﻟْﻤُﺴْﻠِﻤِﻴْﻦَ ﻭَﺍﻟْﻤُﺴْﻠِﻤَﺎﺕِ ﺍْﻷَﺣْﻴَﺎﺀِ ﻣِﻨْﻬُﻢْ ﻭَﺍْﻷَﻣْﻮَﺍﺕِ، ﺇِﻧَّﻚَ ﺳَﻤِﻴْﻊٌ ﻗَﺮِﻳْﺐٌ ﻣُﺠِﻴْﺐُ ﺍﻟﺪَّﻋَﻮَﺍﺕِ .ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺃَﺭِﻧَﺎ ﺍﻟْﺤَﻖَّ ﺣَﻘًّﺎ ﻭَﺍﺭْﺯُﻗْﻨَﺎ ﺍﺗِّﺒَﺎﻋَﻪُ، ﻭَﺃَﺭِﻧَﺎ ﺍﻟْﺒَﺎﻃِﻞَ ﺑﺎَﻃِﻼً ﻭَﺍﺭْﺯُﻗْﻨَﺎ ﺍﺟْﺘِﻨَﺎﺑَﻪُ . ﺭَﺑَّﻨَﺎ ﻻَ ﺗُﺰِﻍْ ﻗُﻠُﻮْﺑَﻨَﺎ ﺑَﻌْﺪَ ﺇِﺫْ ﻫَﺪَﻳْﺘَﻨَﺎ ﻭَﻫَﺐْ ﻟَﻨَﺎ ﻣِﻦ ﻟَّﺪُﻧْﻚَ ﺭَﺣْﻤَﺔً ﺇِﻧَّﻚَ ﺃَﻧﺖَ ﺍﻟْﻮَﻫَّﺎﺏُ . ﺭَﺑَّﻨَﺎ ﺍﻏْﻔِﺮْ ﻟَﻨَﺎ ﻭَﻹِﺧْﻮَﺍﻧِﻨَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳْﻦَ ﺳَﺒَﻘُﻮْﻧَﺎ ﺑِﺎْﻹِﻳْﻤَﺎﻥِ ﻭَﻻَ ﺗَﺠْﻌَﻞْ ﻓِﻲْ ﻗُﻠُﻮْﺑِﻨَﺎ ﻏِﻼًّ ﻟِّﻠَّﺬِﻳْﻦَ ﺀَﺍﻣَﻨُﻮْﺍ ﺭَﺑَّﻨَﺎ ﺇِﻧَّﻚَ ﺭَﺀُﻭْﻑٌ ﺭَّﺣِﻴْﻢٌ. ﺭَﺑَّﻨَﺎ ﻇَﻠَﻤْﻨَﺎ ﺃَﻧْﻔُﺴَﻨَﺎ ﻭَﺇِﻥْ ﻟَّﻢْ ﺗَﻐْﻔِﺮْ ﻟَﻨَﺎ ﻭَﺗَﺮْﺣَﻤْﻨَﺎ ﻟَﻨَﻜُﻮْﻧَﻦَّ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﺨَﺎﺳِﺮِﻳْﻦَ . ﺭَﺑَّﻨَﺎ ﺍﻏْﻔِﺮْ ﻟَﻨَﺎ ﻭَﻟِﻮَﺍﻟِﺪَﻳْﻨَﺎ ﻭَﺍﺭْﺣَﻤْﻬُﻤَﺎ ﻛَﻤَﺎ ﺭَﺑَّﻴَﺎﻧَﺎ ﺻِﻐَﺎﺭًﺍ. ﺭَﺑَّﻨَﺎ ﺁﺗِﻨَﺎ ﻓِﻲ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﺣَﺴَﻨَﺔً ﻭَﻓِﻲ ﺍﻵﺧِﺮَﺓِ ﺣَﺴَﻨَﺔً ﻭَﻗِﻨَﺎ ﻋَﺬَﺍﺏَ ﺍﻟﻨَّﺎﺭِ. ﻭَﺍﻟْﺤَﻤْﺪُ ﻟِﻠَّﻪِ ﺭَﺏِّ ﺍﻟْﻌَﺎﻟَﻤِﻴْﻦَ .
ﻋِﺒَﺎﺩَ ﺍﻟﻠﻪِ، ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠﻪَ ﻳَﺄْﻣُﺮُﻛُﻢْ ﺑِﺎﻟْﻌَﺪْﻝِ ﻭَﺍْﻹِﺣْﺴَﺎﻥِ ﻭَﺇِﻳﺘَﺂﺉِ ﺫِﻱ ﺍﻟْﻘُﺮْﺑَﻰ ﻭَﻳَﻨْﻬَﻰ ﻋَﻦِ ﺍﻟْﻔَﺤْﺸَﺂﺀِ ﻭَﺍﻟْﻤُﻨﻜَﺮِ ﻭَﺍﻟْﺒَﻐْﻲِ ﻳَﻌِﻈُﻜُﻢْ ﻟَﻌَﻠَّﻜُﻢْ ﺗَﺬَﻛَّﺮُﻭْﻥَ. ﻓَﺎﺫْﻛُﺮُﻭﺍ ﺍﻟﻠﻪَ ﺍﻟْﻌَﻈِﻴْﻢَ ﻳَﺬْﻛُﺮْﻛُﻢْ ﻭَﺍﺷْﻜُﺮُﻭْﻩُ ﻋَﻠَﻰ ﻧِﻌَﻤِﻪِ ﻳَﺰِﺩْﻛُﻢْ ﻭَﺍﺳْﺄَﻟُﻮْﻩُ ﻣِﻦْ ﻓَﻀْﻠِﻪِ ﻳُﻌْﻄِﻜُﻢْ ﻭَﻟَﺬِﻛْﺮُ ﺍﻟﻠﻪِ ﺃَﻛْﺒَﺮ
Semoga bermanfaat

Editor: Chissamuddin Ahmad

Tags

Artikel Terkait

Terkini

NASKAH DAN MATERI KHOTBAH PERJALANAN RUH ORANG BERIMAN

Senin, 25 September 2023 | 22:25 WIB

Tema Khotbah kali ini adalah : ANTARA HAQ & BATIL

Senin, 25 September 2023 | 20:20 WIB

Materi dan Naskah PERJALANAN RUH ORANG BERIMAN

Senin, 25 September 2023 | 19:25 WIB

Naskah dan Teks Khotbah dengan Judul Merasa Dirinya Suci

Senin, 25 September 2023 | 18:55 WIB

Naskah dan Materi KHUTBAH JUM'AT I S T I D R A J

Senin, 25 September 2023 | 18:35 WIB

MOTIVASI BUAT PARA USTADZ PARA KHOTIB

Minggu, 24 September 2023 | 20:25 WIB

RUKUN KHUTBAH 4 MADZAB AHLU SUNAH WAL JAMAAH

Minggu, 24 September 2023 | 19:25 WIB
X